Senin, 11 April 2016

UJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR BUNGA ASOKA

Menentukkan Trayek pH dan Warna dari Indikator Alami Bunga Asoka 








Nama : 
Timothy Owen Chandra
 Veren Carolin

 Kelas : XI IPA 3

SMA XAVERIUS 1 JAMBI 
Maret 2016

 
 KATA PENGANTAR
 
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa , karena berkat kasih dan kuasa-Nya yang begitu besar. Maka kami dikaruniai kekuatan serta pengetahuan dalam menyelesaikan laporan kami.Selama proses pembuatan laporan ini, tentu melibatkan beberapa pihak yang turut serta membantu terwujudnya hasil laporan ini. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan maupun bantuan yang sebesar-besarnya kepada:
- Bu Elizabeth Tjahjadarmawan , selaku guru kimia XI IPA yang membimbing , menuntun , hingga membagikan pengetahuannya kepada kami agar laporan ini dapat tercipta.
- Anggota - anggota yang telah menjalankan kewajiban dan bertanggung jawab atas pekerjaannya masing-masing dalam menyelesaikan laporan ini.
- Seluruh pihak - pihak yang ikut serta membantu penyelesaian laporan ini selama proses berlangsung.
Kami telah mencurahkan segala kemampuan kami semaksimal mungkin. Oleh sebab itu, kami berharap bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat maupun peneliti berikutnya.
Jambi, April 2016
Peneliti
 
Tujuan
Menentukkan daerah trayek pH dan perubahan warna indikator alami bunga asoka pada larutan uji asam, netral , basa.

Manfaat
Melalui praktikum ini diperoleh pemahaman bahwa indikator dapat berubah warnanya dalam larutan asam, netral, dan basa sesuai dengan trayek pH nya masing - masing.


Teori Singkat
Indikator merupakan asam lemah (HIn) yang terdisosiasi dalam air menurut reaksi :

 
Apabila indikator bereaksi dengan zat yang bersifat asam, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke kiri (HIn) dan menghasilkan warna 1. Apabila indikator bereaksi dengan zat yang bersifat basa, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke kanan (In-) dan menghasilkan warna 2. Sedangkan jika indikator bereaksi dengan zat yang bersifat netral, maka tidak mengalami pergeseran kesetimbangan reaksi maupun perubahan warna.

Metode Penelitian 

Alat :
  • Gelas plastik (10 buah)
  • Sendok plastik (20 buah)
  • Label
  • Alat pengukur indikator keasaman (pH meter) 
Bahan :
  • HCl
  • CH3COOH (asam cuka)
  • NaCl (garam dapur)
  • Al2(SO4)2 (tawas)
  • Air hujan
  • Air mineral
  • Filtrat bunga Asoka sebagai indikator
  • Air sabun
  • Na2CO2 (soda)
  • NaOH
Berikut alat & bahan

Indikator alami bunga Asoka sebelum menjadi filtrat
 

 Indikator alami bunga Asoka setelah menjadi filtrat


Cara Kerja




Hasil Pengamatan  
Larutan yang sudah dicampur dengan indikator


 Tabel pengamatan warna dan pH


No.
Larutan Uji
Warna setelah penambahan indikator
Trayek (asam/netral/basa)
pH
1
HCl
     
Asam
2,0
2
CH3COOH
(asam cuka)
 
Asam
2,6
3
Al2(SO4)2 (tawas)
 
Asam
2,5
4
Air Hujan
         
Asam
3,2
5
NaCl
(garam dapur)
         
Asam
3,2
6
Filtrat bunga Asoka (indikator)
 
Asam
3,8
7
Air mineral
          
Asam
3,7
8
Air sabun
 
Basa
8,0
9
Na2CO2 (soda)
 
Basa
9,9
10
NaOH
       
Basa
11,5



Perhitungan Ka Indikator :
HIn                    H+            +             In-
Warna 1                                                             Warna 2
Persamaan:
(H+)   =    Ka.(HIn)   
(In-)

Dengan adanya persamaan di atas, maka kita dapat menghitung H+ , In-  , maupun HIn. Berikut akan disajikan langkah – langkahnya.

Cari H+
pH     =   - log (H+)
3,8    =   - log (H+)
(H+)   =    1,584893192 . 10-4

Cari In-
In-      =  antilog[-(nilai pH basa atas - nilai pH basa bawah)]
          =  antilog[-(11,5 -  8,0)]
          =  antilog[-3,5]
          =  3,16227766 .10-4

Cari HIn
Hin    =  antilog[-(nilai pH asam atas – nilai pH asam bawah)]
          =  antilog[-(3,7 – 2,0)]
          =  antilog[-1,7]
          =  0,01995262315

Dikarenakan telah diperolehnya seluruh variable , maka kita dapat mencari nilai Ka melalui langkah berikut ini.
(H+)                                =        Ka.(HIn)   
              (In-)
1,584893192 .10-4       =        Ka .  0,01995262315
                                                   3,16227766 .10-4
1,584893192 .10-4  .   3,16227766 .10-4  = Ka
0,01995262315
5,011872335.10-8                 = Ka
0,01995262315 
2,511886431 . 10-6               = Ka


Diskusi dan Pembahasan

Indikator alami Bunga Asoka dapat digunakan sebagai indikator pada larutan basa,dikarenakan selisih pH indikator dan basa lebih besar dari selisih pH indikator dan asam.
Bukan hanya itu, Indikator alami bunga asoka juga dapat digunakan sebagai indikator, karena terdapat perubahan warna. Maka, bunga tersebut dapat digunakan sebagai petunjuk suatu larutan bersifat asam ataupun basa. Perlu diketahui, bunga yang memiliki nama ilmiah Asupala ini juga mengandung hematoksilin. Tanin dan sejumlah zat organic yang mengandung besi juga terkandung pada kulit kayu kering bunga Asoka.
Berdasarkan analisis nilai Ka yang diperoleh dari hasil eksperimen. Didapat bahwa nilai Ka =  2,511886431 . 10-6 . Oleh sebab itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa indikator bunga Asoka merupakan asam lemah karena nilai Ka yang kecil.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikkum, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.    Trayek Indikator alami dari bunga Asoka, menunjukkan adanya perubahan warna dari merah pekat – oren tua – ungu – oren muda – oren muda pudar – oren muda lebih pudar lagi – hijau keorenan – hijau kecoklatan – hijau tua.
2.    Trayek pH(perkiraan):
4 – 7
3.    Daerah di bawah pH trayek asam =2,0
Daerah di bawah pH trayek basa =11,5
4.    Ka yang diperoleh ( metode pendekatan ) = 2,511886431 . 10-6
Terkait nilai trayek pH indikator yang diperoleh dari eksperimen, maka bunga asoka cocok dijadikan indikator. Karena memiliki perubahan warna ketika dicampurkan pada larutan asam dan basa.

Saran

-         Sebaiknya, memillih indikator alami berasal dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki warna mencolok. Seperti halnya pada bunga asoka yang berwarna merah terang. Dengan demikian, maka pigmen – pigmen yang terkandung di dalam kelopak bunga tersebut dapat mempengaruhi warna larutan ketika dicampur indikator tersebut. Sehingga, perubahan warna antara larutan yang asam maupun yang basa jelas terlihat.
-         Disarankan juga tidak membiarkan campuran larutan di udara terbuka terlalu lama. Karena, dapat terkontaminasi dari asam basa di udara bebas. Sehingga hasil eksperimen menjadi kurang akurat.
-         Kemudian, pada saat pengukuran pH menggunakan pH meter. Diharapkan setelah menguji larutan pertama, pH meter langsung dicelupkan ke air biasa dan dilap hingga kering. Hal ini dilakukan untuk mencegah ketidakakuratan pengukuran tiap larutan.



KATA PENUTUP


     Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada guru pembimbing kami, yakni Ibu Elizabeth Tjahjahdarmawan, maupun teman-teman yang telah banyak membantu selama proses pembuatan laporan ini. Kami mohon maaf juga , jika laporan ini masih kurang sempurna . Bukan hanya itu, kami juga berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi peneliti berikutnya ataupun untuk para pembaca di kemudian hari.Terima Kasih. Salam Kimia!

Jambi,15 April 2016



Daftar Pustaka

Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media



Pembuat dan Design Blog : Veren Carolin
Penulis : Veren Carolin & Timothy Owen Chandra
Kameramen : Timothy Owen Chandra 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar