Titrasi Kadar Asam Akorbat dalam Buah Tomat
Melalui Metode Titrasi Asam Basa
Nama
:
Sutopo (33)
Timothy Sinaga (34)
Timothy Owen (35)
Veren Carolin (36)
Kelas
XI IPA 3
SMA
XAVERIUS 1 JAMBI
Mei
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat , rahmat, serta kuasa-Nya
yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga laporan penelitian ini dapat
selesai dengan baik.
Tak lupa jua kami
ucapkan beribu terima kasih kepada Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan yang telah membimbing
dan menuntun kami dalam proses penyelesaian laporan ini. Bukan hanya itu,
beliau juga telah membagikan pengetahuan serta ilmunya kepada kami. Begitupun
kepada teman – teman yang telah membantu kami dalam tugas ini.
Walaupun laporan ini
memang masih jauh dari kata sempurna, kami selaku penulis berharap agar hasil
kerja kami ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar ataupun penulis
berikutnya. Selamat membaca!
Jambi, Mei 2016
(Oleh : Veren)
TUJUAN
Penelitian ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan kadar asam askorbat dalam buah
tomat menggunakan metode titrasi asam basa . Kemudian , hasilnya akan
dibandingkan dengan kadar Vitamin C yang tertera pada internet .
(Oleh: Veren)
Manfaat
Dengan praktikum ini
aka didapat kadar asam askorbat pada buah tomat yang sesungguhnya melalui
metode titrasi asam basa. Sehingga dapat dibandingkan dengan kadar yang tertera
pada internet atau situs tertentu.
(Oleh : Sutopo)
Teori Singkat
Buah Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum
esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru.
Tumbuhan ini memiliki buah berawarna hijau, kuning, dan merah yang biasa
dipakai sebagai sayur dalam masakan atau dimakan secara langsung tanpa
diproses. Kata "tomat" berasal dari kata dalam bahasa Nahuatl, tomatl (diucapkan: /tɔ.matɬ/). Klasifikasi ilmiahnya, Kerajaan: Plantae (tidak termasuk: Angiospermae dan Eudikotil) ; Ordo: Solanales ; Famili: Solanaceae ; Genus: Solanum ; Spesies: S. lycopersicum
; Nama binomial : Solanum
lycopersicum
Buah Tomat, mengandung
alkaloid salanin (0,007%), saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat,
bioflavonoid, protein, lemak, gula(glukosa dan fruktosa), adenine, trigonelin,
kholin, tomatin, mineral( Ca, Mg, P , K , Na, Fe, S, Cl), Vitamin ( A,
B1,B2,B6,C,E, likopen, niasin), dan histamine. Dari hasil tersebut, kandungan
asam paling dominan ialah asam askorbat dengan persentase 23,4 mg per 100gr
tomat . Sedangkan asam folat, hanya 15 mcg per 100 gr buah tomat. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kandungan kadar asam askorbat perlu diukur dengan cara titrasi asam basa.
C6H8O6 + NaOH = C6H7O6Na + H2O
Rumus Molekum Asam Askorbat
( C6H8O6 - Ascorbic Acid)
(Oleh : Timothy Owen dan Veren)
Rumus Molekul Asam Folat
(C19H19N7O6 - Folic acid)
C19H19N7O6 + NaOH --> C19H18N7O6Na + H2O
Rumus Molekul Asam Malat
( C4H6O5 - Malic acid)
C4H6O5 + NaOH --> C4H5O5Na + H2O
Rumus Molekum Asam Sitrat
(C6H8O7 - Citric acid )
(Oleh : Veren C)C6H8O7 + NaOH --> C6H7O7 + H2O
Alat dan Bahan
- Labu ukur
- Erlenmeyer
- Pipet tetes
- Timbangan
- Tomat
- BTB
- PP
- NaOH
- Air mineral 100ml
Metode
Kerja
TITRASI TOMAT DENGAN INDIKATOR PP :
1. Timbang 1 buah tomat(73,91gram)
2. Dipotong dan diperas untuk mengambil filtrat tomat .Ambil 5 ml.
3. 5ml filtrat diencerkan dengan air mineral sampai bervolume 100ml.
4. 100ml tomat tersebut dikocok homogen 20 kali di dalam labu ukur.
5. Ambil 5 ml sebagai titrat.
6. Setiap 5ml titrat ditaruh di Erlenmeyer dan ditetesi dan sambil digoyang, sebanyak 3 tetes PP sebagai indikator.
7. Masukkan titran NaOH dengan cara diteteskan ke dalam masing-masing Erlenmeyer sambil digoyang,ditetesi sampai berubah warna menjadi pink muda.
8. Ratakan jumlah tetesan NaOH.
TITRASI TOMAT DENGAN INDIKATOR BTB :
1. Ambil 5 ml sebagai titrat.
2. Setiap 5ml titrat ditaruh di Erlenmeyer dan ditetesi dan sambil digoyang, sebanyak 3 tetes BTB sebagai indikator.
3. Masukkan titran NaOH dengan cara diteteskan ke dalam masing-masing Erlenmeyer sambil digoyang,ditetesi sampai berubah warna menjadi hijau muda.
4. Ratakan jumlah tetesan NaOH .
(Oleh : Timothy Hartarto ; Sumber foto;Timothy Owen)
Bagan Kerja dengan Indikator BTB
(Oleh : Timothy Owen ; Sumber foto;Timothy Owen)
Hasil Praktikum
Tabel Hasil Praktikum dengan Indikator PP
Titrasi : NaOH
0,1340M
|
Volume Larutan
(ml)
|
Volume NaOH
0,1340M
(ml)
|
Foto saat
TAT(Titik Akhir Titrasi)
|
Titrasi ke-1
|
5
|
0,5
|
|
Titrasi ke-2
|
5
|
0,5
|
|
Titrasi ke-3
|
5
|
0,35
|
(Oleh : Veren Carolin & Timothy Owen)
PerhitunganJadi, %yield yang diperoleh adalah 24,56%
(Oleh : Veren Carolin)
Titran :
NaOH
0,1340M
|
Volume
Larutan
(ml)
|
Volume NaOH
0,1340M
(ml)
|
Foto saat TAT (Titik Akhir Titrasi)
|
Titrasi
ke-1
|
5
|
0,05
|
|
Titrasi
ke-2
|
5
|
0,05
|
|
Titrasi
ke-3
|
5
|
0,05
|
(Oleh : Veren Carolin ; Sumber foto : Timothy Owen)
Perhitungan
Diskusi
dan Pembahasan
Tomat
merupakan buah sekaligus sayuran yang seringkali kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Beberapa media mengatakan bahwa tomat kaya Vitamin C atau yang
biasa disebut asam askorbat. Akan tetapi, setelah hal ini kami teliti dan uji
coba, ternyata kandungan vitamin C yang disebutkan pada umumnya justru
berbanding terbalik dengan fakta yang ada.
Persentase
perbandingan kandungan asam askorbat antara hasil uji coba dan teori yang ada
ialah 24,56% , apabila menggunakan indikator PP. Sedangkan jika kita
menggunakan BTB , persentase tersebut berubah drastis menjadi 2,73%. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan pH kedua indikator. pH dari PP ialah sekisar 8-10.
Dan BTB, 6-8. Oleh sebab itu, tentu hasil keduanya akan jelas berbeda. Akan
tetapi, kedua indikator ini sama-sama membuktikkan bahwa asam askorbat yang
terdapat di dalam tomat dalam teori dan fakta memiliki perbedaan.
Perbedaan
ini bisa saja dikarenakan kandungan asam yang diuji bukan hanya mengandung asam
askorbat, melainkan asam folat , asam sitrat, asam malat, dan lainnya yang
terkandung dalam tomat. Oleh sebab itu, hasil yang diperoleh mewakili seluruh
kandungan asam dalam buah tersebut. Namun, uji coba yang hanya menguji Vitamin
C saja juga bisa saja dilaksanakan, akan tetapi prosedur dan langkahnya agak
sedikit berbeda.
Asam askorbat sendiri merupakan asam monoprotik. Sedangkan asam sitrat, termasuk asam triprotik dan asam lemah. Contoh asam diprotik lainnya adalah asam folat dan asam malat apabila ditinjau dari rumus molekulnya yang telah tertera pada teori singkat. Melalui rumus tersebut, keduanya tergolong asam dikarboksilat, dimana ion H yang terlepas sebanyak 2. Oleh sebab itu disebut asam diprotik.
Akibat berbagai macam asam, baik monoprotik , diprotik, dan triprotik yang terkandung dalam tomat, maka jumlah mol tiap molekul juga berbeda. Asam triprotik jelas memiliki jumlah mol yang lebih banyak, karena H+ yang dilepas ketika dilarutkan dalam air sebanyak 3. Sedangkan diprotik melepaskan 2 H+ dan monoprotik hanya 1 H+. Oleh sebab itu, jumlah NaOH yang dibutuhkan pun berbeda-beda. Yang memiliki mol lebih bayak, tentu membutuhkan larutan NaOH lebih banyak. Maka dari itu, kadar asam askorbat yang dianggap sebagai asam total yang diukur dalam titrasi ini bisa menghasilkan hasil yang berbeda dengan yang tertera di situs internet ataupun buku.
Asam askorbat sendiri merupakan asam monoprotik. Sedangkan asam sitrat, termasuk asam triprotik dan asam lemah. Contoh asam diprotik lainnya adalah asam folat dan asam malat apabila ditinjau dari rumus molekulnya yang telah tertera pada teori singkat. Melalui rumus tersebut, keduanya tergolong asam dikarboksilat, dimana ion H yang terlepas sebanyak 2. Oleh sebab itu disebut asam diprotik.
Akibat berbagai macam asam, baik monoprotik , diprotik, dan triprotik yang terkandung dalam tomat, maka jumlah mol tiap molekul juga berbeda. Asam triprotik jelas memiliki jumlah mol yang lebih banyak, karena H+ yang dilepas ketika dilarutkan dalam air sebanyak 3. Sedangkan diprotik melepaskan 2 H+ dan monoprotik hanya 1 H+. Oleh sebab itu, jumlah NaOH yang dibutuhkan pun berbeda-beda. Yang memiliki mol lebih bayak, tentu membutuhkan larutan NaOH lebih banyak. Maka dari itu, kadar asam askorbat yang dianggap sebagai asam total yang diukur dalam titrasi ini bisa menghasilkan hasil yang berbeda dengan yang tertera di situs internet ataupun buku.
(Oleh : Veren Carolin)
Kesimpulan
Titrasi
adalah prosedur untuk menentukan kadar (konsentrasi) suatu larutan berdasarkan
reaksi asam basa dengan larutan yang sudah diketahui kadarnya. Kesalahan
titrasi yang hanya sebesar 1 mL tidak terlalu berpengaruh pada perhitungan
kadar larutan. Kami menggunakan NaOH 0,134M sebagai titran, dan diperoleh 5,7475% kadar asam askorbat dan asam lain yang telah diasumsikan sebagai asam total monoprotik dari 73,91 gram tomat jika menggunakan PP, dan 0,6386% apabila menggunakan BTB. Kemudian, jika kita menggunakan indikator PP maka %yieldnya 24,56% , sedangkan jika kita menggunakan indikator BTB % yieldnya adalah 2,73%. Perbedaan ini sangaat drastis disebabkan trayek pH keduanya. Hasil reaksi secara teori dan fakta berbeda, dikarenakan beberapa faktor lain.
(Oleh : Sutopo & Timothy Hartarto)
Saran
1.
Saat
melakukan titrasi, tuang secara perlahan sehingga larutan penitrasi mengalir
dari buret dengan jumlah yang sesuai dengan data percobaan.
2.
Saat meneteskan PP dan BTB harus dikocok agar hasilnya zat tersebut dapat menyebar dan tercampur rata.
3.
Saat mengukur
5ml larutan jangan sampai kelebihan atau pun kekurangan harus pas. Agar
menghasilkan hasil yang tepat dan baik.
4.
Baik sebelum ataupun setelah menggunakan erlenmeyer , erlenmeyer pun di
cuci dengan bersih. Bukan hanya itu, demikian
pula dengan alat- alat praktik lainnya.
5.
Sebaiknya melakukan uji coba
minimal 2 kali, agar memperoleh hasil yang akurat.
6.
Ketika terjadi perbedaan warna , hasil harus segera dibandingkan dengan larutan aslinya. Hal ini untuk mencegah terjadinya perubahan warna lain yang bisa
disebabkan oleh udara sekitar(menjadi asam ataupun basa).
7. Saat menuang larutan ke pengukur, usahakan tidak mengambil biji tomat karena dapat mempengaruhi jumlah volume air tersebut.
8.Saat menggoyang indikator atau NaOH yang diteteskan ke titrat sebaiknya dilakukan di ruangan tertutup dan digoyang dengan mesin, sehingga data yang didapat lebih akurat.
9. Proses titrasi sebaiknya menggunakan buret ,agar setiap tetes NaOH presisi senilai 0.05ml. Dengan buret,galat dalam titrasi pun dapat dihindari.
7. Saat menuang larutan ke pengukur, usahakan tidak mengambil biji tomat karena dapat mempengaruhi jumlah volume air tersebut.
8.Saat menggoyang indikator atau NaOH yang diteteskan ke titrat sebaiknya dilakukan di ruangan tertutup dan digoyang dengan mesin, sehingga data yang didapat lebih akurat.
9. Proses titrasi sebaiknya menggunakan buret ,agar setiap tetes NaOH presisi senilai 0.05ml. Dengan buret,galat dalam titrasi pun dapat dihindari.
10. Saat memeras tomat sebaiknya menggunakan sarung tangan
agar tidak terpengaruh kadar asam dari keringat .
(Oleh : Sutopo dan Timothy Hartarto)
Kata
Penutup
Demikianlah laporan yang kami buat ini,kami
sebagai penulis mengucapkan terimakasih kapada pembimbing kami Ibu Elizabeth
Tjahjahdarmawan, dan kepada teman-teman yang menyelesaikan laporan ini. Semoga
bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti,
dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.Peneliti banyak berharap saran dan
kritik dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini apabila pembaca bersedia.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
(Oleh : Sutopo)
Daftar
Pustaka
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media
Pembuat dan Design Blog : VerenC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar