Sabtu, 07 Mei 2016

TITRASI KADAR ASAM ASKORBAT DALAM BUAH TOMAT MELALUI METODE TITRASI ASAM BASA

Titrasi Kadar Asam Akorbat dalam Buah Tomat Melalui Metode Titrasi Asam Basa




Nama :
Sutopo (33)
Timothy Sinaga (34)
Timothy Owen (35)
Veren Carolin (36)



Kelas XI IPA 3

SMA XAVERIUS 1 JAMBI
Mei 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat , rahmat, serta kuasa-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga laporan penelitian ini dapat selesai dengan baik.
Tak lupa jua kami ucapkan beribu terima kasih kepada Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan yang telah membimbing dan menuntun kami dalam proses penyelesaian laporan ini. Bukan hanya itu, beliau juga telah membagikan pengetahuan serta ilmunya kepada kami. Begitupun kepada teman – teman yang telah membantu kami dalam tugas ini.
Walaupun laporan ini memang masih jauh dari kata sempurna, kami selaku penulis berharap agar hasil kerja kami ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar ataupun penulis berikutnya. Selamat membaca!

Jambi, Mei 2016

(Oleh : Veren)


TUJUAN

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan kadar asam askorbat dalam buah tomat menggunakan metode titrasi asam basa . Kemudian , hasilnya akan dibandingkan dengan kadar Vitamin C yang tertera pada internet .
(Oleh: Veren)

Manfaat
Dengan praktikum ini aka didapat kadar asam askorbat pada buah tomat yang sesungguhnya melalui metode titrasi asam basa. Sehingga dapat dibandingkan dengan kadar yang tertera pada internet atau situs tertentu.
(Oleh : Sutopo)
 Teori Singkat
Buah Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tumbuhan ini memiliki buah berawarna hijau, kuning, dan merah yang biasa dipakai sebagai sayur dalam masakan atau dimakan secara langsung tanpa diproses. Kata "tomat" berasal dari kata dalam bahasa Nahuatl, tomatl (diucapkan: /tɔ.matɬ/). Klasifikasi ilmiahnya,  Kerajaan: Plantae (tidak termasuk: Angiospermae dan Eudikotil) ; Ordo: Solanales ; Famili: Solanaceae ; Genus: Solanum ; Spesies: S. lycopersicum ; Nama binomial : Solanum lycopersicum
          Buah Tomat, mengandung alkaloid salanin (0,007%), saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid, protein, lemak, gula(glukosa dan fruktosa), adenine, trigonelin, kholin, tomatin, mineral( Ca, Mg, P , K , Na, Fe, S, Cl), Vitamin ( A, B1,B2,B6,C,E, likopen, niasin), dan histamine. Dari hasil tersebut, kandungan asam paling dominan ialah asam askorbat dengan persentase 23,4 mg per 100gr tomat . Sedangkan asam folat, hanya 15 mcg per 100 gr buah tomat. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kandungan kadar asam askorbat perlu diukur dengan cara titrasi asam basa.
C6H8O6 + NaOH = C6H7O6Na + H2O
Rumus Molekum Asam Askorbat
( C6H8O6 - Ascorbic Acid)
https://everythinganother.files.wordpress.com/2012/07/asam-askorbat.png(Oleh : Timothy Owen dan Veren)

Rumus Molekul Asam Folat
(C19H19N7O6 - Folic acid) 
 
C19H19N7O6 + NaOH -->  C19H18N7O6Na + H2O



Rumus Molekul Asam Malat
 

 ( C4H6O5 - Malic acid)
C4H6O5 + NaOH --> C4H5O5Na + H2O
Rumus Molekum Asam Sitrat

 

 (C6H8O7 - Citric acid )
 C6H8O7 + NaOH --> C6H7O7 + H2O
(Oleh : Veren C)
Alat dan Bahan
  1. Labu ukur
  2. Erlenmeyer
  3. Pipet tetes
  4. Timbangan
  5. Tomat
  6. BTB
  7. PP
  8. NaOH
  9. Air mineral 100ml
Metode Kerja

TITRASI TOMAT DENGAN INDIKATOR PP :
1. Timbang 1 buah tomat(73,91gram) 


2. Dipotong dan diperas untuk mengambil filtrat tomat .Ambil     5 ml. 


3. 5ml filtrat diencerkan dengan air mineral sampai                     bervolume 100ml. 


4. 100ml tomat tersebut dikocok homogen 20 kali di dalam          labu ukur. 

5. Ambil 5 ml sebagai titrat. 


6. Setiap 5ml titrat ditaruh di Erlenmeyer dan ditetesi dan           sambil digoyang, sebanyak 3 tetes PP sebagai indikator. 



7. Masukkan titran NaOH dengan cara diteteskan ke dalam       masing-masing Erlenmeyer sambil digoyang,ditetesi               sampai berubah warna menjadi pink muda. 



8. Ratakan jumlah tetesan NaOH. 




TITRASI TOMAT DENGAN INDIKATOR BTB :

1. Ambil 5 ml sebagai titrat. 




2. Setiap 5ml titrat ditaruh di Erlenmeyer dan ditetesi dan           sambil digoyang, sebanyak 3 tetes BTB sebagai indikator. 




3. Masukkan titran NaOH dengan cara diteteskan ke dalam       masing-masing Erlenmeyer sambil digoyang,ditetesi               sampai berubah warna menjadi hijau muda. 



4. Ratakan  jumlah tetesan NaOH .

(Oleh:Timothy Hartarto;Sumber foto:Timothy Owen)

Bagan Kerja dengan Indikator PP
 

(Oleh : Timothy Hartarto ; Sumber foto;Timothy Owen)

Bagan Kerja dengan Indikator BTB
(Oleh : Timothy Owen ; Sumber foto;Timothy Owen)

Hasil Praktikum
 Tabel Hasil Praktikum dengan Indikator PP
Titrasi : NaOH 0,1340M
Volume Larutan
(ml)
Volume NaOH 0,1340M
(ml)
Foto saat TAT(Titik Akhir Titrasi)
Titrasi ke-1
5
0,5
Titrasi ke-2
5
0,5
Titrasi ke-3
5
0,35

(Oleh : Veren Carolin & Timothy Owen)
Perhitungan

Jadi, %yield yang diperoleh adalah 24,56%
(Oleh : Veren Carolin)


Tabel Hasil Praktikum dengan Indikator BTB



Titran :
NaOH 0,1340M
Volume Larutan
(ml)
Volume NaOH 0,1340M
(ml)
Foto saat TAT (Titik Akhir Titrasi)
Titrasi ke-1
5
0,05
Titrasi ke-2
5
0,05
Titrasi ke-3
5
0,05
(Oleh : Veren Carolin ; Sumber foto : Timothy Owen)


Perhitungan
 
Jadi, %yield yang diperoleh adalah 2,729131179%
(Oleh : Sutopo)


Diskusi dan Pembahasan
Tomat merupakan buah sekaligus sayuran yang seringkali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa media mengatakan bahwa tomat kaya Vitamin C atau yang biasa disebut asam askorbat. Akan tetapi, setelah hal ini kami teliti dan uji coba, ternyata kandungan vitamin C yang disebutkan pada umumnya justru berbanding terbalik dengan fakta yang ada.
Persentase perbandingan kandungan asam askorbat antara hasil uji coba dan teori yang ada ialah 24,56% , apabila menggunakan indikator PP. Sedangkan jika kita menggunakan BTB , persentase tersebut berubah drastis menjadi 2,73%. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pH kedua indikator. pH dari PP ialah sekisar 8-10. Dan BTB, 6-8. Oleh sebab itu, tentu hasil keduanya akan jelas berbeda. Akan tetapi, kedua indikator ini sama-sama membuktikkan bahwa asam askorbat yang terdapat di dalam tomat dalam teori dan fakta memiliki perbedaan.
Perbedaan ini bisa saja dikarenakan kandungan asam yang diuji bukan hanya mengandung asam askorbat, melainkan asam folat , asam sitrat, asam malat, dan lainnya yang terkandung dalam tomat. Oleh sebab itu, hasil yang diperoleh mewakili seluruh kandungan asam dalam buah tersebut. Namun, uji coba yang hanya menguji Vitamin C saja juga bisa saja dilaksanakan, akan tetapi prosedur dan langkahnya agak sedikit berbeda. 
 Asam askorbat sendiri merupakan asam monoprotik. Sedangkan asam sitrat, termasuk asam triprotik dan asam lemah. Contoh asam diprotik lainnya adalah asam folat dan asam malat apabila ditinjau dari rumus molekulnya yang telah tertera pada teori singkat. Melalui rumus tersebut, keduanya tergolong asam dikarboksilat, dimana ion H yang terlepas sebanyak 2. Oleh sebab itu disebut asam diprotik.
 Akibat berbagai macam asam, baik monoprotik , diprotik, dan triprotik yang terkandung dalam tomat, maka jumlah mol tiap molekul juga berbeda. Asam triprotik jelas memiliki jumlah mol yang lebih banyak, karena H+ yang dilepas ketika dilarutkan dalam air sebanyak 3. Sedangkan diprotik melepaskan 2 H+ dan monoprotik hanya 1 H+. Oleh sebab itu, jumlah NaOH yang dibutuhkan pun berbeda-beda. Yang memiliki mol lebih bayak, tentu membutuhkan larutan NaOH lebih banyak. Maka dari itu, kadar asam askorbat yang dianggap sebagai asam total yang diukur dalam titrasi ini bisa menghasilkan hasil yang berbeda dengan yang tertera di situs internet ataupun buku.
(Oleh : Veren Carolin)


 Kesimpulan
Titrasi adalah prosedur untuk menentukan kadar (konsentrasi) suatu larutan berdasarkan reaksi asam basa dengan larutan yang sudah diketahui kadarnya. Kesalahan titrasi yang hanya sebesar 1 mL tidak terlalu berpengaruh pada perhitungan kadar larutan. Kami menggunakan NaOH 0,134M sebagai titran, dan diperoleh 5,7475% kadar asam askorbat dan asam lain yang telah diasumsikan sebagai asam total monoprotik dari 73,91 gram tomat jika menggunakan PP, dan 0,6386% apabila menggunakan BTB. Kemudian, jika kita menggunakan indikator PP maka %yieldnya 24,56% , sedangkan jika kita menggunakan indikator BTB % yieldnya  adalah 2,73%. Perbedaan ini sangaat drastis disebabkan trayek pH keduanya. Hasil reaksi secara teori dan fakta  berbeda, dikarenakan beberapa faktor lain.
(Oleh : Sutopo & Timothy Hartarto)



Saran 
1.    Saat melakukan titrasi, tuang secara perlahan sehingga larutan penitrasi mengalir dari buret dengan jumlah yang sesuai dengan data percobaan.
2.    Saat meneteskan PP dan BTB harus dikocok agar hasilnya zat tersebut dapat menyebar dan tercampur rata.
3.    Saat mengukur 5ml larutan jangan sampai kelebihan atau pun kekurangan harus pas. Agar menghasilkan hasil yang tepat dan baik.
4.    Baik sebelum ataupun setelah menggunakan erlenmeyer , erlenmeyer pun di cuci dengan bersih. Bukan hanya itu, demikian pula dengan alat- alat praktik lainnya.
5.    Sebaiknya melakukan uji coba minimal 2 kali, agar memperoleh hasil yang akurat.
6.    Ketika terjadi perbedaan warna , hasil harus segera dibandingkan dengan larutan aslinya. Hal ini untuk mencegah terjadinya perubahan warna lain yang bisa disebabkan oleh udara sekitar(menjadi asam ataupun basa).
7. Saat menuang larutan ke pengukur, usahakan tidak mengambil biji tomat karena dapat mempengaruhi jumlah volume air tersebut.
8.Saat menggoyang indikator atau NaOH yang diteteskan ke titrat sebaiknya dilakukan di ruangan tertutup dan digoyang dengan mesin, sehingga data yang didapat lebih akurat.
9. Proses titrasi sebaiknya menggunakan buret ,agar setiap tetes NaOH presisi senilai 0.05ml. Dengan buret,galat dalam titrasi pun dapat dihindari.
10.  Saat memeras tomat sebaiknya menggunakan sarung tangan agar tidak terpengaruh kadar asam dari keringat .

(Oleh : Sutopo dan Timothy Hartarto)


Kata Penutup 
Demikianlah laporan yang kami buat ini,kami sebagai penulis mengucapkan terimakasih kapada pembimbing kami Ibu Elizabeth Tjahjahdarmawan, dan kepada teman-teman yang menyelesaikan laporan ini. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.Peneliti banyak berharap saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini apabila pembaca bersedia. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
(Oleh : Sutopo)



Daftar Pustaka
 Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media




Pembuat dan Design Blog : VerenC 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar